Banyak yang menganggap jika cara mengirim portofolio lewat email sangat sederhana. Cukup mengunggah berkas saja bersamaan dengan CV lalu selesai. Padahal untuk mengirim portofolio tidak sesederhana itu, apalagi jenisnya ada sangat banyak.
Itulah kenapa Teman Kerja harus memahami dahulu bagaimana cara mengirim portofolio yang benar. Tujuannya agar memudahkan rekruter untuk melihat dan menilai. Kalau apa yang dikirim menarik dan membuat mereka penasaran, besar kemungkinan akan diterima.
Cara Mengirim Portofolio Lewat Email
1. Dibuat Lampiran Langsung
Apabila ukuran file tidak terlalu besar, Teman Kerja bisa langsung mengirimkan portofolio dalam bentuk lampiran langsung. Jadi, tinggal diunggah ke email yang akan dikirim ke HRD. Selain itu, bisa juga langsung ditarik ke badan email agar terunggah otomatis.
Cara ini bisa dilakukan kalau portofolio yang dimiliki berbentuk PDF atau JPG. Jadi, proses upload bisa berjalan dengan lebih mudah. Selain itu, orang yang nantinya menerima juga tidak akan mengalami kesulitan ketika akan membukanya.
Normalnya rentang ukuran 5-10 MB tidak akan membuat CV sulit untuk diunduh dan diunggah. Jadi, jika HR melakukan pengecekan secara langsung dengan menggunakan HP, mereka tidak perlu menunggu waktu lama saat unduh CV.
Baca Juga:
Cara Buat CV Onlilne Dari HP Gratis
2. Dibuat Menjadi Zip
Cara mengirim portofolio lewat email selanjutnya adalah membuat format arsip atau Zip. Format ini dipilih jika kamu mengirim portofolio dalam bentuk sample file. Misal mengirimkan beberapa contoh tulisan dalam jumlah banyak atau media baik foto atau video.
Format Zip ini dipilih untuk memudahkan perekrut melakukan pengecekan. Jadi, seluruh file yang dikirim tidak akan tercecer. Apabila dikirim dengan cara diunggah satu per satu, kemungkinan besar file akan berantakan dan rawan untuk tidak dicek.
Selain membuat file menjadi lebih rapi, membuat format arsip juga membuat file menjadi lebih kecil ukurannya. Biasanya saat dibuat arsip akan terjadi proses kompres. Jadi, saat diunggah ke email proses upload bisa berjalan lebih cepat.
3. Mengirim dalam Bentuk Tautan
Beberapa orang lebih suka mengunggah berbagai hasil pekerjaan ke folder khusus. Jadi, ketika akan dibagikan melalui email, mereka hanya perlu mengirimkannya melalui tautan. Dengan cara ini, Teman Kerja tidak perlu mengunggah satu per satu setiap mengirim lowongan kerja.
Selain itu, integrasikan juga dengan aplikasi seperti short URL. Dengan menggunakan cara ini, begitu link portofolio dilihat orang lain, akan muncul atau diketahui. Jadi, Teman Kerja akan tahu kira-kira portofolio yang dikirim benar-benar sudah dicek atau belum.
4. Menampilkan Situs Khusus Portofolio
Portofolio yang menarik akan membuat pemberi kerja menjadi kepincut dan mau melanjutkan untuk melakukan proses seleksi. Itulah kenapa beberapa orang ada yang membuat portofolio dengan menggunakan website portofolio.
Dalam situs tersebut, semua hal yang sudah dikerjakan bisa langsung dipajang. Jadi, Teman Kerja bisa langsung melakukan personal branding.
Artikel Terkait:
Cara Membuat Portofolio Lamaran Kerja Yang Benar
5. Usahakan untuk Menjelaskan Portofolio di Email
Apabila ada instruksi khusus yang harus dilakukan, ada baiknya untuk diberikan juga secara lengkap. Jadi, para HR bisa langsung melakukan pengecekan secara langsung dan tidak akan melakukan kesalahan.
Tanpa instruksi, mereka akan bingung harus melakukan apa. Bahkan, ada kemungkinan file email yang dikirim bisa langsung dimasukkan ke trash.
6. Jangan Mengirim yang Terlalu Rumit
Jangan sekali-kali mengirim file yang terlalu rumit. Misal mengirim file dalam bentuk arsip, tetapi diberi password dahulu. Apabila recruiter tidak tahu kata sandinya, mereka tidak akan bisa melakukan pengecekan.
Selain itu, jika mereka merasa malas, file bisa langsung dihapus. Jadi, pastikan apa saja yang dikirim bisa langsung dicek.
7. Hindari yang Ukurannya Terlalu Besar
Usahakan untuk menghindari pengiriman file yang ukurannya terlalu besar. Jika file bisa dikompres dan ukurannya diperkecil, maka lakukan. Sebaliknya jika ukuran sulit untuk dikompres, gunakan metode lain untuk pengirimannya.
Misal file diunggah terlebih dahulu ke dalam Google Drive. Selanjutnya link dari file itu bisa diberikan secara langsung melalui email. Dengan cara ini, proses download bisa berjalan lebih cepat. Selain itu juga ada pratinjau untuk melihat langsung.
Penutup
Cara mengirim portofolio lewat email ternyata tidak semudah yang dibayangkan oleh banyak orang. Ada banyak hal yang harus dipikirkan mulai dari ukuran file sampai ke formatnya. Terpenting dari semua jelaskan sedikit portofolio di body email apabila ada instruksi khusus.