Membuat kesalahan memang tidak selamanya buruk. Tapi lain cerita kalau kesalahan yang terjadi justru ketika akan melamar kerja. Meskipun hanya kesalahan sepele, terkadang malah justru berakibat fatal jika sampai terjadi. Beberapa kesalahan dalam membuat CV mungkin sering dialami oleh fresh graduate. Namun, sebaiknya hindari kesalahan-kesalahan fatal berikut ini, agar kamu dapat memanfaatkan setiap kesempatan dalam melamar pekerjaan.
- 9 Kesalahan Dalam Membuat CV
- Salah Ketik Atau Typo
- Bahasa Tidak Baku
- Halaman CV Terlalu Banyak
- Menggunakan Foto Alay
- Font Tidak Standar
- Informasi Tidak Relevan
- Email Tidak Profesional
- Dekorasi CV berlebihan
- Berbohong Pada CV
- Kesalahan Cara Pengiriman CV
- Tidak Membuat Judul Email
- Body Email Kosong
- Tidak Ada Kalimat Pembuka
- Satu CV Untuk Semua Lowongan
- Lupa Melampirkan CV
- Kesimpulan
9 Kesalahan Dalam Membuat CV
Apa saja kesalahan sepele tapi fatal jika dilakukan? Inilah setidaknya 9 kesalahan fatal penulisan CV.
1. Salah Ketik Atau Typo
Kesalahan pertama adalah adanya salah ketik atau typo pada penulisan CV. Membuat CV dipandang sebagai sebuah project dalam menggambarkan diri kandidat pencari kerja. Karena itu seharusnya CV menjadi ajang perkenalan diri yangmenonjolkan hal-hal baik pada diri kandidat yang semestinya terhindar dari kesalahan, tak terkecuali salah ketik. Parahnya lagi jika typo terjadi pada penulisan nama, semisal nama Sekolah, Perguruan Tinggi, Nama Perusahaan tempat kerja sebelumnya atau bahkan salah ketik email dan nomor kontak. Kesalahan email dan nomor kontak adalah kesalah paling fatal, karena meskipun CV kamu lolos, pihak HR akan gagal menghubungi kamu ke tahap seleksi selanjutnya.
2. Bahasa Tidak Baku
Kesalahan berikutnya adalah penggunaan bahasa yang tidak baku. CV yang ditulis ditujukan untuk suatu institusi resmi, oleh karena itu penggunaan bahasa menjadi salah satu faktor penting. Ini berlaku untuk CV Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris. Terlebih pada CV bahasa inggris, kamu wajib menuliskannya sesuai grammar yang benar. Penggunaan bahasa tidak baku dinilai tidak sopan, apalagi pihak HR perusahaan tidak mengenal kandidat yang melamar pekerjaan.
3. Halaman CV Terlalu Banyak
Maksud dibuatnya CV adalah dalam rangka mengenalkan diri kandidat kepada HRD perusahaan. Dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran singkat tentang diri kandidat. Karena itu sebaiknya tulisan pada CV bukan merupakan tulisan riwayat hidup yang bertele-tele. Lagipula menurut hrdive.com, HR hanya melihat CV selama rata-rata 7 detik, sehingga CV yang terdiri dari berlembar-lembar sudah pasti akan menyita waktu HR. Bisa jadi malah HR akan enggan meliriknya apalagi membacanya.
4. Menggunakan Foto Alay
CV untuk melamar kerja diperuntukkan bagi institusi resmi. Sama seperti penggunaan bahasa, maka foto diripun jika harus dilampirkan, juga harus foto yang menggambarkan diri dengan rapi dan pakaian resmi. Khusus untuk pakaian dalam foto tidak selalu harus baku berjas atau dasi (bagi pria) adakalanya foto semi casual pun cukup pantas untuk digunakan dalam melamar kerja, khususnya jenis pekerjaan / perusahaan yang menuntut kreativitas tinggi karyawannya, semisal perusahaan advertising.
5. Font Tidak Standar
Pemilihan font yang kurang pas untuk melaamr kerja juga dapat menyebabkan CV kandidat enggan dibaca HR. Jika kamu ingin membuat CV dalam MS Word, usahakan memilih font-font standar, semisal Times New Roman, Calibri, Verdana, atau Helvetica. Perhatikan juga ukuran font dan kombinasi font yang dipakai. Terlalu banyak jenis font dalam satu CV juga malah jadi tidak baik, karena CV menjadi kurang bersifat resmi dan cenderung norak.
6. Informasi Tidak Relevan
Mencantumkan informasi yang tidak relevan dengan jenis pekerjaan yang akan dilamar menjadi kesalahan berikutnya yang harus dihindari. Informasi tidak relevan hanya akan dipandang membuang-buang waktu HR yang menyeleksi berkas lamaran. Padahal lembaran CV itu dapat digunakan untuk menulis informasi lain yang lebih sesuai dengan keinginan perusahaan. Penulisan informasi tidak relevan juga rawan dinilai sebagai bentuk pamer (show-off) dari seorang kandidat yang dikhawatirkan , malah justru dianggap sebagai bentuk kesombongan.
7. Email Tidak Profesional
Hindari penggunaan nama email yang terkesan alay atau kurang profesional, semial cindy_cute02@email.com atau nama email yang tidak jelas semisal abcdef123@email.com. Alamat email semacam itu tidak mencerminkan profesionalitas seseorang, padahal perusahaan sangat berharap mendapatkan karyawan yang mampu bekerja secara profesional. Jika kamu hanya punya email seperti itu, maka luangkanlah waktu untuk membuat email baru yang lebih profesional, sesuai dengan nama asli.
8. Dekorasi CV berlebihan
Maksud hati ingin membuat CV kreatif dengan desain yang menarik. Tetapi karena terlalu banyak ornamen desain membuat CV yang dibuat malah tidak informatif. Halaman CV sudah terlalu penuh dengan ornamen yang tidak penting dan warna-warna yang mengganggu informasi penting pada CV. Pada kasus tertentu, adakalanya kandidat malah diminta untuk membuat CV ATS Friendly yang tidak memerlukan dekorasi desain sama sekali.
9. Berbohong Pada CV
Kesalahan terakhir ini adalah kesalahan terparah yang dilakukan oleh kandidat. Tidak jarang fresh graduate memanipulasi CVnya agar konten CV menjadi lebih menarik bagi HR. Namun, ternyata bagi HR junior sekalipun, ada cara menemukan kebohongan pada CV yang dibuat. Kebohongan pada CV yang terdeteksi akan mengakibatkan pasti hilangnya kesempatan berkarir di perusahaan yang dilamar, karena sesungguhnya tidak ada perusahaan yang menginginkan karyawan tidak jujur.
Kesalahan Cara Pengiriman CV
Selain kesalahan-kesalahan fatal pembuatan CV, ada juga kesalahan saat pengiriman CV melalui email yang biasa dilakukan oleh fresh graduate. Di antaranya adalah:
1. Tidak Membuat Judul Email
Judul email bukanlah hal sepele. Dari judul email ini seseorang akan menentukan apakah email tersebut penting atau tidak, layak dibaca atau tidak. Untuk melamar kerja, judul email juga sebaiknya to the point tentang lamaran kerja beserta posisi yang dilamar agar memudahkan HR dalam menyortir email-email penting yang masuk.
2. Body Email Kosong
Kesalahan yang biasa juga dilakukan adalah tidak mengisi body (badan) email. Email dikirimkan kosong tanpa keterangan, hanya melampirkan berkas-berkas persyaratan. Pengiriman CV semacam ini dianggap tidak jelas karena tidak menjelaskan maksud email.
3. Tidak Ada Kalimat Pembuka
Ibarat bertamu ke rumah orang lain, kalimat pembukaan menjadi penting. Demikian juga dengan email pengiriman lamaran kerja dan CV, sebaiknya sertakan kalimat pembuka dan ditujukan kepada siapa, misalnya Manager HRD.
4. Satu CV Untuk Semua Lowongan
Pengiriman semacam ini sangat riskan dengan adanya informasi yang tidak relevan dari CV yang dikirimkan. Karena sangat mungkin kandidat menuliskan semua kompetensi/skill yang dimiliki tanpa memandang untuk kebutuhan melamar pekerjaan apa.
5. Lupa Melampirkan CV
Terkadang karena saking semangat dan mudahnya melamar kerja via email, kandidat pencari kerja mengirimkan banyak email lamaran kerja dalam satu waktu. Sehingga ada satu atau dua email yang lupa dilampirkan berkas lamarannya.
Kesimpulan
Kesalahan dalam membuat CV sudah seharusnya diminimalisir dan kalau perlu dihindari. Karena kesalahan sekecil apapun itu, dapat memberikan poin negatif bagi kandidiat di mata HR dan menurunkan peluang lolos ke tahap seleksi berikutnya. Salah satu cara meminimalisir kesalahan pembuatan CV adalah dengan membuat CV melalui CV Maker Makin Mahir ID dan mengkonsultasikannya dengan HR Profesional Makin Mahir ID. Dengan CV Maker dan layanan Konsultasi yang diberikan Makin Mahir ID, kamu bisa mengoptimalkan CV buatanmu untuk meningkatkan peluangmu dipanggil tes wawancara.